Bireuen | Narasinasional.com – Permohonan audiensi yang diajukan Gabungan Organisasi Wartawan Liputan Bireuen kepada Pemerintah Kabupaten Bireuen hingga kini belum memperoleh kejelasan. Padahal, surat permohonan telah disampaikan sejak beberapa waktu lalu. Namun, respons dari pihak Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setdakab Bireuen dinilai lamban, sehingga memunculkan tanda tanya di kalangan jurnalis lokal.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Prokopim Setdakab Bireuen, Azmi, membantah adanya pengabaian terhadap permohonan audiensi tersebut. Ia menegaskan bahwa agenda pertemuan dengan wartawan sudah tercatat, namun belum terjadwalkan karena padatnya agenda Bupati Bireuen sepanjang Juni 2025.
“Permohonan audiensi bukan kami abaikan. Jadwal Bapak Bupati memang sangat padat. Tapi, kegiatan tersebut sudah masuk dalam daftar agenda bulan ini,” kata Azmi melalui pesan WhatsApp, Kamis (19/6/2025).
Azmi juga berharap agar keterlambatan dalam merespons tidak disalahartikan sebagai bentuk ketidakpedulian pemerintah terhadap insan pers.
“Kami tetap menghargai peran media dalam pembangunan daerah. Keterlambatan ini murni karena faktor teknis jadwal,” ujarnya.
Menurutnya, pihak Prokopim juga telah menjalin komunikasi langsung melalui sambungan telepon dengan Ketua Gabungan Organisasi Wartawan Kabupaten Bireuen, Yusri, S.Sos., M.Sos., guna memberikan penjelasan terkait situasi yang terjadi.
Audiensi yang diajukan wartawan bertujuan untuk memperkuat sinergi antara media dan pemerintah daerah, khususnya dalam hal peliputan, transparansi informasi, serta memperbaiki pola komunikasi yang lebih terbuka dan bersinergi. Namun, ketidakjelasan jadwal pelaksanaan menimbulkan kesan bahwa pemerintah belum memberikan perhatian serius terhadap inisiatif insan pers.
Sementara itu, beberapa jurnalis lokal menyatakan kekecewaannya atas minimnya respons dari Prokopim, yang dinilai sebagai penghubung utama antara kepala daerah dan media massa.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada kepastian waktu pelaksanaan audiensi. Kalangan wartawan berharap agar komunikasi antara pemerintah dan media tidak hanya berjalan di atas kertas, tetapi benar-benar diwujudkan dalam bentuk kemitraan yang terbuka dan konstruktif demi kemajuan daerah. (Faz)