![]() |
Mantan Keuchik sekaligus tokoh eks kombatan GAM, M. Jafar |
Bireuen | Narasinasional.com — Mantan Keuchik sekaligus tokoh eks kombatan GAM, M. Jafar, mendesak aparat penegak hukum (APH) untuk serius menangani dugaan praktik jual beli rumah bantuan Pemerintah Aceh. Ia menyampaikan hal tersebut kepada Narasinasional.com pada Jumat (25/4/2025).
Menurut M. Jafar, dugaan praktik jual beli rumah bantuan mencuat di hampir seluruh wilayah Kabupaten Bireuen, yakni di 17 kecamatan. Ia menilai persoalan ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut dan harus segera ditindaklanjuti oleh pihak berwenang.
"Selama ini saya sering menerima laporan dari masyarakat mengenai penyimpangan dalam program rumah layak huni untuk fakir miskin. Biasanya, masyarakat miskin hanya diminta menyerahkan data berupa KTP, KK, dan foto rumah yang tidak layak huni. Namun saat bantuan turun, rumah tersebut justru diberikan kepada pihak lain," jelasnya.
M. Jafar menduga kuat adanya praktik jual beli rumah bantuan tersebut, bahkan penerima manfaat terkadang berasal dari kalangan yang mampu secara ekonomi. "Kondisi ini terlihat jelas. Ini bentuk pembisnisan terhadap hak-hak rakyat miskin," tegasnya.
Ia menyebutkan, kejahatan seperti ini termasuk pelanggaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan harus ditindak tegas oleh APH. “Ironisnya, meskipun rumah bantuan terus digelontorkan, masih banyak masyarakat Bireuen yang tinggal di gubuk reyot. Ini menunjukkan bantuan tersebut tidak tepat sasaran,” ujarnya.
M. Jafar menambahkan, banyak rumah bantuan yang sudah dibangun sekitar tiga tahun lalu di wilayah Bireuen justru tidak dihuni dan terkesan terbengkalai. Hal ini semakin menguatkan indikasi bahwa program bantuan tidak menyentuh sasaran sebenarnya.
Ia juga berharap kepada Kapolres Bireuen yang baru, AKBP Tuschad Cipta Herdani, S.I.K., M.Med.Kom, untuk mengusut tuntas dugaan jual beli rumah bantuan yang bersumber dari pokok-pokok pikiran (pokir) anggota DPR Aceh pada periode 2022 hingga 2024.
“Jika aparat penegak hukum dapat menyelesaikan persoalan ini, maka itu akan menjadi kado terindah bagi rakyat miskin yang masih tinggal di bawah atap rumah tak layak huni,” pungkas M. Jafar. (AS)